Kadar interleukin 6 serum sebagai prediktor luaran rawat inap pada lanjut usia di desa Pedawa Buleleng Bali
DOI:
https://doi.org/10.36216/jpd.v2i1.40Keywords:
interleukin 6, rawat inap, lanjut usiaAbstract
Latar Belakang: Angka rawat inap semakin meningkat seiring pertambahan usia sehingga meningkatkan biaya kesehatan. Salah satu faktor risikonya adalah adanya immunosenescence. Inflamasi kronik merupakan penyebab dari immunosenescence dan dapat ditandai dengan peningkatan serum interleukin 6.
Tujuan: Mengetahui apakah kadar interleukin 6 (IL-6) serum merupakan prediktor terjadinya luaran rawat inap pada lanjut usia.
Metode: Penelitian ini merupakan studi prospektif analitik dengan jumlah sampel sebanyak 76 orang lanjut usia (usia ? 60 tahun) di Desa Pedawa Buleleng Bali yang diambil secara stratified random sampling. Pemeriksaan IL-6 kadar serum memakai reagen Quantikine HS Human IL-6 Immonoassay dengan satuan pg/mL. Luaran rawat inap diobservasi selama 6 bulan. Analisis data berupa deskriptif, bivariat (uji komparasi dan uji tabulasi silang) dan analisis multivariat yang menggunakan regresi logistik.
Hasil: Rerata kadar IL-6 serum didapatkan 2,8 ±4,09 pg/mL. Dari hasil observasi selama 6 bulan, didapatkan subyek yang mengalami luaran rawat inap sebanyak 12 orang (15,8%). Perbedaan rerata kadar IL-6 serum yang siginifikan didapatkan antara kelompok yang mengalami rawat inap (IK 95%; p <0,01) dibandingkan dengan yang tidak. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa kadar IL-6 serum tetap mempengaruhi terjadinya luaran rawat inap setelah mengendalikan variabel perancu (IK 95%; p <0,01). Uji chi-square menunjukkan subyek dengan kadar IL-6 serum tinggi mempunyai resiko relatif mengalami luaran rawat inap sebesar 18,8 (IK 95%; p <0,01).
Simpulan: Kadar IL-6 serum yang tinggi merupakan prediktor luaran rawat inap lanjut usia.