Perbandingan Kadar C-Reactive Protein Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Diterapi Dengan Insulin dan Obat Hipoglikemik Oral di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali
DOI:
https://doi.org/10.36216/jpd.v1i2.21Keywords:
DM tipe 2, insulin, obat hipoglikemik oral, inflamasi, CRPAbstract
Latar belakang: Proses inflamasu pada pasien diabetes merupakan salah satu pathogenesis kejadian kardiovaskular. C-reactive protein (CRP) merupakan penanda inflamasi yang dapat digunakan untuk memprediksi penyakit-penyakit kardiovaskular. Data mengenai perbandingan efek insulin dan obat hipoglikemik oral (OHO) dalam menurunkan kaadr CRP masih kurang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah kadar CRP pada pasien diabetes tipe melitus 2 dengan terapi insulin lebih rendah dibandingkan dengan pasien dengan OHO.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong-lintang analitik yang melibatkan 75 pasien diabetes tipe 2 dengan insulin dan OHO dengan metode consecutive sampling. Kriteria eksklusi meliputi pasien dengan infeksi akut/sepsis, penyakit koroner, keganasan, penyakit ginjal kronik, penyakit hati, pasien yang menjalani terapi radiasi, perokok, dan pasien dengan terapi statin atau fibrat. Data dianalisis dengan t-test tidak berpasangan dan ANCOVA untuk meng-adjust variabel perancu.
Hasil: Sebanyak 35 pasien (52%) dari total 75 pasien menggunakan insulin dan 36 (48%) menggunakan OHO. Rerata kadar CRP pada pasien diabetes tipe 2 yaitu 1,9 ± 2,08 mg/L. Rerata kadar CRP pada kelompok yang menggunakan insulin dan OHO sebesar 1.5 ± 1.78 mg/L dan 2,4 ± 2,30 mg/L (p = 0.04). Setelah penyesuaian terhadap variabel perancu, perbedaan kadar CRP antara kelompok yang menggunakan insulin dan OHO tetap signifikan (p = 0.02).
Simpulan: Kadar CRP pada pasien diabetes tipe 2 dengan terapi insulin lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan menggunakan OHO.