Hubungan antara kadar serum hepatitis B PreS1 antigen (PreS1-Ag) dengan HBV DNA pada pasien hepatitis B kronis

Authors

  • Monika Evelyn Hanjoyo PPDS Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia
  • Hani Susianti Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia
  • Vincentia Maria Iriane Departemen Patologi Klinik RSUD Lawang, Malang, Indonesia
  • I Putu Adi Santosa Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36216/jpd.v5i2.173

Keywords:

PreS1-Ag, HBV DNA, Hepatitis B kronis

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hepatitis B kronis (HBK) di Indonesia masih cukup tinggi, sebagian diantaranya berpotensi mengalami komplikasi sirosis dan HCC dengan angka kematian yang tinggi. HBV DNA merupakan pemeriksaan baku emas untuk diagnosis dan inisiasi terapi, namun tidak semua laboratorium memiliki pemeriksaan PCR. Marker pemeriksaan serologi dapat menjadi pilihan alternatif dalam penegakan diagnosis pasien HBK di tempat-tempat dengan keterbatasan PCR. PreS1-Ag merupakan salah satu biomarker yang dipercaya menggambarkan infektivitas HBV dengan baik karena berfungsi mengawali masuknya HBV ke dalam hepatosit.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara kadar PreS1-Ag dan HBV DNA pada pasien HBK.

Metode: Desain penelitian adalah studi cross-sectional dengan metode consecutive sampling pada pasien HBK di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Subjek penelitian dibedakan menjadi kelompok HBV DNA positif dan negatif. Pengukuran PreS1-Ag menggunakan metode ELISA dan HBV DNA menggunakan metode real-time PCR. Uji beda dengan Mann-Whitney test. Uji korelasi antara kadar PreS1-Ag dan HBV DNA menggunakan Spearman test, dimana p<0,05 dianggap signifikan.

Hasil: Tujuh puluh sampel terkumpul, 47 (67,1%) HBV positif dan 23 (32,9%) HBV negatif. Tidak didapatkan perbedaan signifikan usia dan jenis kelamin antara kedua kelompok. Median kadar PreS1-Ag (8,68ng/mL dibanding 3,67ng/mL)dan HBV DNA (19.600 IU/mL dibanding 0,22 IU/mL) didapatkan lebih tinggi pada kelompok HBV DNA positif. Hasil Spearman test menunjukkan korelasi positif antara kadar PreS1-Ag dan HBV DNA dengan kekuatan sedang (r = 0,629; p < 0,05).

Simpulan: Terdapat korelasi positif antara kadar PreS1-Ag dan HBV DNA pada pasien HBK, semakin tinggi kadar HBV DNA semakin tinggi pula kadar PreS1-Ag.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Monika Evelyn Hanjoyo, PPDS Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

    PPDS Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya/RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

  • Hani Susianti, Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

    Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

  • Vincentia Maria Iriane, Departemen Patologi Klinik RSUD Lawang, Malang, Indonesia

    Departemen Patologi Klinik RSUD Lawang, Malang, Indonesia

  • I Putu Adi Santosa, Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

    Departemen/SMF Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

References

Pusat Data dan Informasi Penelitian Kementrian Kesehatan RI. Situasi dan Analisis Hepatitis. 2014;

World Health Organisation. Guideline For The Prevention, Care And Treatment Of Persons With Chronic Hepatitis B Infection. 2015.

WHO WHO. Guidelines for the prevention, care and treatment of persons with chronic hepatitis B infection. 2015. World Heal Organ. 2015;

Wu CC, Chen YS, Cao L, Chen XW, Lu MJ. Hepatitis B virus infection: Defective surface antigen expression and pathogenesis. World J Gastroenterol. 2018;24(31):3488–99.

Seeger C, Mason WS. Molecular biology of hepatitis B virus infection. Virology [Internet]. 2015;479–480:672–86. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.virol.2015.02.031

Lin WL, Hung JH, Huang W. Association of the Hepatitis B Virus Large Surface Protein with Viral Infectivity and Endoplasmic Reticulum Stress-mediated Liver Carcinogenesis. Cells. 2020;9(9).

Rodríguez-Lázaro D, Kovac K, Hernández M. Molecular detection of viruses in foods and food-processing environments. Viruses Food Water Risks, Surveill Control. 2013;49–78.

Balmasova IP, Yushchuk ND, Mynbaev OA, Alla NR, Malova ES, Shi Z, et al. Immunopathogenesis of chronic hepatitis B. World J Gastroenterol. 2014;20(39):14156–71.

Hu Z, Li M, Huang B, Liu J, Yu L, Chen G. Detection of hepatitis B virus PreS1 antigen using a time-resolved fluoroimmunoassay. J Immunoass Immunochem. 2012;33(2):156–65.

Liu X, Chen JM, Lou JL, Huang YX, Yan Y, Sun GZ, et al. Correlation between hepatitis B virus DNA levels and diagnostic tests for HBsAg , HBeAg , and PreS1-Ag in chronic hepatitis B. 2016;7(2):1–9.

Zhang X, Ren S, Yu H, Liu Y, Jin Y, Huang Y, et al. The clinical significance of PreS1Ag and anti-PreS1 in patients with chronic hepatitis B. Chinese J Hepatol. 2011;19.

Liang TJ. Hepatitis B : The Virus and Disease. 2009;13–21.

Lamontagne RJ, Bagga S, Bouchard MJ. Hepatitis B virus molecular biology and pathogenesis. Hepatoma Res. 2016;2(7):163.

Seto WK, Lo YR, Pawlotsky JM, Yuen MF. Chronic hepatitis B virus infection. Lancet [Internet]. 2018;392(10161):2313–24. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31865-8

Downloads

Published

2021-12-20

How to Cite

1.
Hubungan antara kadar serum hepatitis B PreS1 antigen (PreS1-Ag) dengan HBV DNA pada pasien hepatitis B kronis. Udayana In. Med. [Internet]. 2021 Dec. 20 [cited 2025 Jan. 19];5(2):32-6. Available from: https://jpdunud.org/index.php/JPD/article/view/173

Similar Articles

1-10 of 40

You may also start an advanced similarity search for this article.